Oleh : Ima
Matamu adalah
sajak senjakala
Hidungmu adalah
sajak senjakala
Bibirmu adalah
sajak senjakala
Rambutmu adalah
sajak senjakala
Kulitmu adalah
sajak senjakala
Jemarimu adalah
sajak senjakala
Hatimu yang
mengalirkan perasaan
Kau bagai tuan
raja yang punya segala
Senyummu yang
melumpuhkan
Penuh rasa dan
mendebar denting jam
Jarumnya
mengadat menatap sukmamu
Ya Tuhan..
makhluk macam apa dia sebenarnya
Waktu pipit
mulai tak menari karena bosan, aku ingat kamu
Waktu lunar tak
selipkan rindu dalam rongganya, aku ingat senyummu
Waktu mendung
tak lagi dikejari hujan, kau menghujaniku
Kau penuh pesona
dan aku tak kuasa mengaguminya
Aku dan hidupku
tak sempurna, tapi kau menyempurnakannya
Pabila musim
berganti dan mulai merambat ke langit
Tetaplah menjadi
sosok yang terus menyenjakan senja
Aku biar
mengokoh oleh perasaan itu
Pabila hari
mulai meredup
Maka teruslah
izinkan aku untuk pelan membisikimu
Kau yang
memesona, apakah aku candi ayu yang mewarnai senjakalamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar