Sabtu, 29 Desember 2012

Aliran Baru (Catatan Harian Mantan Aktivis Facebook)



Waktu siang-siang bolong aku buka facebook pakai hape jadulku, nama abangku menyembul di timeline. Ada note yang ia tag dengan judul “lomba menulis bertemakan ideologi si muka buku (Facebookisme)”. Wohoo.. aku emang lagi kangen nulis. Dan kebetulan banget ada ajakan buat ikut event ini.
Facebook adalah aliran baru. Face-book-isme. Ngomong-ngomong soal Facebookisme, aku lihat ada tiga kata sehingga membentuk klausa tersebut. Aku nggak tahu kamusku valid apa nggak. Tapi ternyata kata ‘face’ artinya nggak cuma muka.


Face (feis) 1 muka; 2 pihak depan; 3 kelakuan kurang ajar; in ~ of, berhadapan dengan; in the ~ of, 1 sekalipun; 2 dengan pengharapan; on the ~ of it; 1 segera; 2 selayang pandang; vb mellihat mukanya; 2 berhadapan; 3 menemui.


Setelah face ada kata book. Di SD dulu bu guru atau pak guru sering mendikte kata itu. Jadi, jelas-lah kalau artinya buku. Lagian di kamusku artinya juga cuma itu. Hehee.

Selasa, 18 Desember 2012

K.E.J.U.J.U.R.A.N



Aku senang masih ada sisa kejujuran di negeri ini. Pas aku nulis ini, ada kertas kopian membuatku penasaran. Tertera di halaman muka, Sukses Ujian dengan Ikhlas dan Jujur. Menceritakan sebuah sekolah yang menyelesaikan ujian dengan metode ikhlas dan jujur. Aku berharap itu bukan sekedar tulisan.
Aku pikir negeri ini tidak sedang membutuhkan orang-orang (menge)pintar(i). Terciptanya orang-orang yang jujur harusnya menjadi target utama bagi proses pendidikan. Aku tak berniat untuk mengomentari pendidikan sebenarnya, hanya ingin berteriak kalau ada kejujuran yang kalah di sebuah kelas.

Raport Penentu



*ditulis Sabtu, 15 Desember 2012

Sekarang tengah berada di detik-detik menunggu bapak pulang bawa raport. Waktu aku tanya seberapa besar deg-deg-annya ini hati, dia cuma diem, malahan senyum. Aku pikir dia sedang menutupi rasa gemetarnya sampai nggak berani ngomong. Bohong kalau aku cuma biasa aja. Fine, polahku masih biasa aja. Hidungku masih satu, cuma muncul kacang polong yang ngganggu pemandangan–jerawat. Mataku juga masih sama cara mandangnya, masih berkornea coklat. Waktu aku pegang dadaku, ada denyut yang biasa aja. Tapi kembali lagi, hati sedang sembunyikan gemetarnya.