Minggu, 13 April 2014

Tanpa Judul

Begini ternyata rasanya menulis ketika otak dan hati begitu ingin untuk diam. Sebenarnya tanganku yang bekerja, meski bukan sebenar-benarnya. Aku lama tanpa kabar. Aku menghilang dari masa lalu dan memang sudah seharusnya begitu. Setelah beberapa keputusan yang aku buat, aku rasa Tuhan sedang mendiamkanku dan memintaku mempelajari sesuatu. Tanpa sangsi aku iyakan. Aku jabat tawaran-Nya. Aku tertawa, meski lebih pantas disebut menangis.

Aku di beranda. Melakukan kebiasaan lama, menikmati bulan menuju purnama. Sebenarnya bukan bulannya, melainkan langitnya. Aku berpikir banyak hal. Tentang teman-teman yang ingin selalu kuhargai tanpa harga, melainkan rasa. Tentang keluarga yang...

Senin, 30 Desember 2013

Kaleidoskop 2013

Rasanya emang kurang afdal kalau akhir tahun nggak bikin tautan di blog tentang fragmen-fragmen yang berusaha digabungin jadi satu dalam bentuk kitab sejarah selama satu tahun di 2013 ini. Ini pagi masih terlalu pagi. Heran juga, tumben juga, nglangut sendiri di kost dan niat banget buat menulis potongan senja yang berubah meganya, alah lebe bahasanya. Intinya, kalau 2012 punya cerita, tahun ini lebih dari sekedar cerita.

Ingat Reda dan Tatyana di puisinya Sapardi Djoko Damono yang “Buat Ning”, Januari mengeras di tembok itu juga, lalu Desember… Rasanya waktu cuma lompatan-lompatan yang sekali kedip dari Januari berubah tulisannya jadi Desember, itu sih kalender di rumah yang selalu molor dibalik halamannya. Atau lagi di lagunya Payung Teduh yang “Berdua Saja”, Berharap waktu membawa keberanian untuk datang membawa jawaban. Cucok. Ya gimana enggak, sedari Januari mengeras di tembok itu juga, lalu Desember, rasa-rasanya terlalu banyak sekelebat tanya yang menjelma dalam bentuk apa saja.

2013 ini,

Jumat, 22 November 2013

Ini Surga ? Part #3 (Hari-H)


Kapan lagi kalau bukan Sabtu, 2 November 2013. Pagi-pagi bangun dan AMT (Achievement Motivation Training) yaudah berangkat aja dengan harapan nggak bikin capek, lungkrah, lesu karena malamnya harus siaga satu di Ngarsopura.


Sebelum berangkat ada sms masuk, cuma nomor, ternyata mas Bintang. Intinya, kasih masukan buat teknik baca puisiku. Sangat diterima. Terima kasih.

Pas di kelas AMT, sama trainer-nya, mbak Heni (Sasindo 2011) diumumin kalau nanti malam bakalan baca puisi di Ngarsopura :3 Intinya, AMT nggak bikin capek. Pas AMT dapat semangat dari

Kamis, 14 November 2013

Ini Surga ? Part #2 (Progress)



Sepekan vakum latihan?? Hebat!!
Rabu, 23 Oktober dapat kabar pukul 14.00 WIB latihan musikalisasi puisi di sanggar Tesa. Dan ya, sore itu aku, Berlin, Kartika, (tanpa Arif), mas Mono, mas Septian, ada juga mas Nara, mas Fueb, mbak Dita, Dita, mas Hanif, siapa lagi lupa. Intinya, latihan hari itu dibuka mas Fueb dan langsung disutradarai mas Mono (2012, guitarist-song writer Aletta band).
Cukup ngewel pas lihat mas Topik duduk sama

Ini Surga ? Part #1 (Masa-Masa Terombang-Ambing)



Ingat waktu diaminin guru Bahasa Indonesia SMP pas baca puisi? Waktu lagi simulasi ujian praktik Bahasa Indonesia, tahun 2009. Itu lho, puisi yang ada kata-kata “teratai”-nya. Lupa puisinya yang nulis siapa.

“Amiin…”
“Lhoh, Bu, kok amiin?”
“Kamu baca puisi apa berdoa to, Mbak?”
Tidak sedang ingin banyak-banyak menceritakan, yang jelas sejak hari itu aku benci sekali dengan puisi. Benci sekali.

Sampai suatu hari pas udah SMA kelas satu ada tugas baca puisi, tugas kelompok. Aku masih dalam benci, tapi terbesit juga kangen, dan lama-lama menjadi penasaran. Terbantu lebih dekat dengan puisi lagi karena seorang teman bernama Rissa (sekarang di President University) terlihat anggun dan memesona ketika membawakan puisinya. Rasanya aku mulai larut, entah larut dalam penyampaian Rissa atau puisi itu sendiri. Intinya, sejak hari itu hatiku sembuh. Aku rujuk dengan puisi.
SMA memang kelam untuk masalah seni kesastraan. Aku terpenjara. Dua tahun kelasku

Sabtu, 09 November 2013

Sajak dan Segala Alayumgambrengnya

SAJAK. Tidak sedang bermaksud berpuisi. Sajak di sini merupakan akronim, Studi Alternatif dan Ajang Kreativitas, mirip osjur sastra Indonesia meskipun sebenernya bukan ospek jurusan. Biklah, bagian tercucok buat memulai adalah briefing pertama. Let's begin.

Kamis, 22 Agustus osmaru terakhir sekaligus briefing pertama buat sajak. Kakak tingkat dengan berbagai macam rupa dan aroma menunggui kami di ruang 307. Hawanya jadi tiba-tiba cukup killer setelah selama tiga hari terkantuk-kantuk di ruangan. Galakers, atau tatib, yang mukanya sangar (atau bisa jadi dibikin kelihatan sangar) :D

Jumat, 08 November 2013

Taman Baru

AKU BEBAS BAS DARI NERAKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!

Ah kalimat itu. Biar aku terpingkal sebentar. Menertawai segala yang telah menjadi masa lalu--nerakaku. Barangkali belum kujelaskan, bukan bangsa IPA yang aku sebut neraka, bukan mapelnya, bukan gurunya, tapi aku, segala kekhilafan yang menerjunkanku menuju lembahnya neraka. Sudah, cukup, kita bicara yang enak-enak saja ya. Karena selepas 8 Juli 2013 itu, waktu mengantar pada sebuah taman yang baru.

9 Juli puasa dan 8 Agustus lebaran. Baiklah, kita skip saja obrolan satu bulan itu karena memang hari berlalu sebagaimana mestinya, aku puasa, aku berdoa, dan menolak nafsu meski sering gagal. Beralih pada 17 Agustus yaitu kali pertama terbesit niat menyelesaikan tugas OSMARU--membuat cocard berbentuk biola dan puisi--. Beberapa hari menuju 20 Agustus adalah hari perkenalan melalui dunia maya dengan teman-teman baru. Cukup asyik, first impression.

Cocard Biola :)
19 Agustus segalanya akan dimulai dengan